Selasa, 04 Juli 2017

Boneka Berbahan Dasar Limbah Beromzet Juataan

Boneka Berbahan Dasar Limbah Beromzet Juataan

Kreasi Vildea, demikian merk product UMKM yang terlihat pada satu diantara pojok arena pameran Telkom Boneka Wisuda Doraemon Surabaya Craft Indonesia di JCC Senayan beberapa waktu terakhir.
Penampakannya yang warna-warni serta unik segera dapat mengambil alih perhatian saat masuk satu diantara pintu masuk pameran.

Yaitu seseorang Ceppy Setiawan yang menggagas usaha ini. Kayu sisa peti kemas yang berciri putih bersih dengan guratan serat kayu halus dibubut jadi satu boneka kayu yang menggunakan baju ciri khas Jepang, Kimono.

Usaha ini dimulainya mulai sejak th. 1994, waktu iseng membuat olahan dari limbah kayu peti kemas jadi boneka, product racikan Ceppy dipamerkan dalam acara Asosiasi Himpunan Orang-orang Perajin Indonesia di Bandung.


" Karna saya orangnya tidak dapat diam serta kebetulan cinta lingkungan, jadi berfikir, limbah kayu ingin diapain ya. Mesti jadi barang yang bermanfaat. Jadilah boneka ini, " kata dia waktu didapati di pameran Telkom Craft Indonesia.

Usaha ini selalu tumbuh serta cuma kurun waktu dua th. saja, product boneka kayu Jepang yang dibuatnya sukses menarik pasar luar negeri. Tiga negara sekalian menjemput product yang di jualnya pada th. 1996.

" Th. 96-97 ini telah export. Namun buyer yang jemput segera kesini. Itu ada, Singapura, Kanada, serta Australia. Semuanya awalannya karna dari asosiasi barusan, " papar Ceppy.

Tetapi saat ini, export cuma ke Australia serta Kanada. Sedang Singapura Tidak sekali lagi karna ada kompetitor dengan type product sama.

Usaha Ceppy masuk UMKM partner binaan PT Telkom. Sampai sekarang ini, Ceppy mengakui sudah menghasilkan beberapa ribu jenis boneka kayu Jepang. Dari mulai bentuk gantungan kunci, hiasan, sampai boneka kayu dengan tehnik kesusahan ukir yang rumit.

Dalam satu hari, rata-rata dia dapat menghasilkan sampai 40 pcs boneka kayu, atau bergantung jumlah pesanan. Harga boneka kayu yang di jualnya dari mulai Ro 15 ribu (gantungan kunci) sampai Rp 475 ribu. Omzet /hari rata-rata Rp 2 juta -Rp 3 juta, bahkan juga sempat menjangkau Rp 7 juta satu hari.

Ceppy mengakui dengan terdapatnya program pembinaan UMKM begini membuat dianya jadi pensiunan pegawai swasta dapat tetaplah produktif.

Bahkan juga menurut dia, masalah akses modal ke perbankan saat ini tidak sekali lagi susah karna jalan lancarnya usaha yang sudah digerakkannya bersamaan dari ada pembinaan kwalitas yang dikerjakan. (dtf)
Ceppy mengakui dengan terdapatnya program pembinaan UMKM begini membuat dianya jadi pensiunan pegawai swasta dapat tetaplah produktif.


Bahkan juga menurut dia, masalah akses modal ke perbankan saat ini tidak sekali lagi susah karna jalan lancarnya usaha yang sudah digerakkannya bersamaan dari ada pembinaan kwalitas yang dikerjakan. (dtf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar