Selasa, 04 Juli 2017

Boneka Handmade Beromzet Besar

Boneka Handmade Beromzet Besar

Bermula dari perhatiannya yang besar pada dunia anak yang sekarang ini lebih pilih untuk bermain alat elektronik Jual Boneka Wisuda Doraemon dibanding dengan permainan tradisionil, membuat Vina K Satijahardja di inspirasi untuk membuat boneka handmade. 

" Buat lovely dolls ini karna concern ke dunia anak yang saat ini telah lebih pilih bermain gadget dibanding mainan tradisionil, jadi mereka lebih kreatif sekali lagi kan boneka handmade ini dapat diganti-ganti pakaiannya jadi dapat juga merangsang kreatifitas anak, " kata Vina K Satijahardja, pada wartawan waktu didapati di booth kepunyaannya di pameran Inacraft 2016, JCC, Jakarta, Sabtu (23/4).

Usaha bonekanya ini bermula dari bazar yang diselenggarakan di sekolah anaknya. Saat itu ia membuat sejumlah 22 boneka dengan modal Rp 700 ribu, yang habis terjual setelah itu mulai banyak pesanan yang hampiri. " Awalannya itu modal Rp 700 ribu untuk membuat 22 boneka untuk di jual di bazar di sekolah anak, nah tidak lama kemudian mulai banyak yang pesan, namun titik awalannya itu ada yang pesan untuk suvenir sejumlah 3. 000 boneka kemudian baru punya niat buat usaha ini, " ungkap Vina.


Boneka yang di jual harga nya beragam dari mulai Rp 65 ribu hingga Rp 500 ribu dan ia jual aksesori untuk boneka-boneka itu seperti baju ganti boneka, kacamata, serta topi yang di jual dari mulai harga Rp 20 ribu hingga Rp 250 ribu.

" Bila boneka beragam harga nya dari mulai Rp 65 ribu untuk yang memiliki ukuran kecil hingga Rp 500 ribu bergantung kostumnya ada yang dapat untuk pernikahan juga, aksesori juga buat sendiri range harga dari mulai Rp 20 ribu hingga Rp 250 ribu ada topi, kacamata, " tutur wanita yang sempat bekerja di bank ini. Sekarang ini usaha boneka handmade kepunyaannya ini telah beromzet Rp 100 juta per bln. serta mempunyai dua gerai yakni semasing di Bandung serta di Bogor. Ia sekarang ini mempunyai 11 karyawan dan memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di sekitaran Bogor serta Bandung untuk dibina serta di ajarkan untuk membuat boneka.

" Karyawan bila yang tetaplah ada delapan orang yang pengerajin, yang tiga orang manajemen selalu kita juga kerja sama juga dengan yayasan jadi pemberdayaan ibu-ibu sekitaran Bogor yang janda-janda untuk dibina serta diajari membuat boneka, " papar wanita yang hoby menjahit ini.

Ke depan ia mengharapkan akan meningkatkan bisnisnya seperti membuat tempat tinggal untuk boneka juga buku narasi. " Ke depan sich mengharapkan dapat buat rumah-rumahnya, dapat buat buku narasi karna kan boneka ini di buat ada tujuh tokoh berlainan ada Si Manis, Kutu Buku, Jahil, Lucu, Feminin, Tomboy, serta Ceria. Masalah selama ini juga belumlah ada paling di SDM, mencari SDM yang betul-betul sukai jahit yang agak sulit, " tuturnya.


Tidak cuma mengincar pasar dalam negeri, ia juga merencanakan mengekspor boneka handmade bikinannya ke Swedia pada Desember yang akan datang. Kesempatan export ini terbuka karna dianya dalam satu tahun lebih yang akan datang akan tinggal di Swedia ikuti suaminya yang tengah berdinas di sana. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar